Runtuhnya Kekaisaran Mongolia, Penakluk Asia dan Eropa
4 mins read

Runtuhnya Kekaisaran Mongolia, Penakluk Asia dan Eropa

Ada beberapa faktor penyebab runtuhnya kekaisaran Mongolia. Mongolia pernah menjadi kekaisaran besar sepanjang sejarah. Di bawah kepemimpinan Temujin atau dikenal dengan Jenghis Khan, kekaisaran ini cukup ditakuti dunia.

Ekspansi wilayahnya dilakukan di benua Asia dan Eropa. Selama melakukan penjajahan, tentara yang terampil berperang dengan berkuda tidak segan membunuh warga sipil. Namun akhirnya kekaisaran ini runtuh, berikut perjalanannya.

Wilayah Kekuasaan sebelum Runtuhnya Kekaisaran Mongolia

Wilayah kekuasaan Mongol sangat besar mencakup Asia Timur, Asia Tengah, Eurasia, India sampai Jazirah Arab. Kekaisaran ini bahkan sempat menjajah sampai Jepang, Korea, Indocina namun gagal.  Mongol juga menggoyahkan pertahanan Negara-negara Eropa seperti Ukraina dan Rusia.

Kekaisaran ini bahkan membentuk The Golden Horde (gerombolan emas) dan memimpin wilayah Eurasia selama beberapa waktu. Babur dari Mongol juga berjaya mengalahkan Sultan Delhi, India dan mendirikan kerajaan Mughal. Mughal mencerminkan dinamisme bangsa Mongol dari penyembah dewa pagan dan pengikut Shamanisme, kemudian mengadopsi Islam.

Kejayaan Mongol hadir di Timur Tengah tepatnya Persia dan Arab. Bahkan mendirikan pusat pemerintahan di Baghdad sebelum mengincar Israel dan Mekkah meskipun digagalkan oleh pasukan Mamluk Mesir.  Sebelum runtuhnya kekaisaran Mongolia daerah yang pernah dikuasai diantaranya adalah Tiongkok (dinasti Xia Barat, Song, Jin, Liao) dan Nanchao (Kerajaan Dali).

Kemudian Kerajaan Khwarezmia (Persia atau Iran-Irak-Azerbaijan). Kawasan Asia lainnya adalah India bagian utara, Vietnam, Kamboja, Thailand, Burma. Asia Tengah meliputi Afganistan, Negara-negara pecahan Uni Soviet. Wilayah Eropa meliputi Eropa Timur dan Tengah. Kemudian juga Timur Tengah (Irak, Sebagian Turki), sebagian Rusia, dan Yerusalem.

Pengaruh Khan Dalam Runtuhnya Kekaisaran Mongolia

Jenghis Khan merupakan pendiri Kekaisaran Mongol. Dengan pemikiran visionernya berhasil menyatukan suku Asia Tengah menjadi entitas yang kuat. Sejak berdirinya kekaisaran di abad ke-12, Mongolia terus berekspansi. Jenghis Khan memimpin pada periode 1229-1241, dilanjutkan oleh Ögedei Khan selama periode 1246-1248. Kepemimpinan kemudian berlanjut di bawah Güyük Khan, periode 1251-1259. Setelahnya Möngke Khan yang memimpin selama periode 1260-1294.

Khan Agung selanjutnya adalah Kubilai Khan sampai menjelang imperium mengalami kemunduran. Dia adalah cucu Jengis Khan yang masa mudanya dihabiskan untuk belajar kebudayaan Tiongkok. Saat menjabat sebagai kaisar, Kubilai diangkat menjadi gubernur daerah Selatan Mongol. Kubilai sangat cerdas hingga mampu meningkatkan hasil bumi provinsi Henan dan kesejahteraan Xi’an.

Sebelum runtuh Mongolia Kubilai menyerang Yunan pada tahun 1253 dan berhasil menghancurkan kerajaan Dali. Tahun 1258, Kubilai ditunjuk oleh Mongke sebagai pimpinan Pasukan dengan tugas menaklukkan Sichuan dan Yunnan.  Tahun 1259 tersiar kabar Mongke wafat pada saat bersamaan Kubilai melakukan penyerangan terhadap Wuhan. Setelah mendengar  adiknya sendiri merebut tahta, Kubilai memutuskan berdamai dengan negeri Sung dan pulang ke utara padang Mongolia.

Khan Agung cukup berperan terhadap kekaisaran adalah Chagatai Khan. Berhasil menguasai Asia Tengah dengan mengalahkan suku Turkic, Kazak serta Barbar. Chagatai justru kalah oleh saudaranya sendiri yaitu Timur Lenk yang merupakan jenderal muslim. Tokoh  lainnya adalah Hulagu Khan, saudara Kubilai yang  memporak-porandakan kekuatan Islam di Timur Tengah. Hulagu mendirikan imperium di Baghdad dan melakukan serangan ke Irak yang menjadi kehancuran Kekhalifahan Abbasiyah.

Faktor Penyebab Runtuhnya Kekaisaran Mongolia

Meski merupakan Imperium besar namun berbagai faktor nyatanya mampu menyebabkan kemunduran yang luar biasa. Berikut adalah beberapa faktor penyebab kemunduran sampai runtuhnya kekaisaran ini.

  • Perang Saudara

    Jenghis Khan membagi imperium Mongol menjadi empat. Yaitu Yuan (Cina), Kekhanan Chagatai (Asia Tengah), The Golden Horde (Eropa) dan Ikhanate (Timur Tengah). Hal ini dikarenakan wilayah Mongol begitu luas sehingga kesulitan dalam mengelola. Keempat bagian kerajaan tersebut diperintah oleh anak serta kerabatnya.

    Namun terjadi persaingan sengit yang berujung peperangan. Hulagu sebagai penguasa Bahgdad berambisi memperluas pengaruhnya ke Arab Saudi dan Israel. Ambisi Hulagu berhasil digagalkan oleh Berke yang juga orang Mongol hingga membuatnya hancur. Di Asia Tengah, Chagatai Khan menghadapi perang besar melawan jenderal hebat bernama Timur Leng.

  • Pemberontakan

    Runtuhnya Kekaisaran Mongolia juga disebabkan adanya pemberontakan. Diantaranya pemberontakan jenderal dan petani Han. Kemudian juga pemberontakan orang-orang Rusia, Ukraina, Hungaria dan Bulgaria.

    Kebangkitan Rusia juga berhasil menyapu bersih sisa-sisa kejayaan Mongolia. Pemberontakan di Arab terjadi karena perebutan kekuasaan yang pada akhirnya membuat imperium Mongol hancur tidak bersisa.

  • Perubahan Visi

    Mongol selalu membuat kehancuran total pada daerah jajahannya. Cara perang seperti ini membuat musuh ketakutan. Kemudian bangsa ini merubah visi dengan membagi kekaisaran jadi 4 kemudian mendirikan pemerintahan namun tidak berjalan baik.

  • Hadirnya Kekuatan Baru

    Bubarnya kekaisaran Mongolia juga disebabkan hadirnya kekuatan baru. Contoh di Eropa, lahir kekuatan Tsar Rusia dan mengusir The Golden Horde. Kemudian disusul dengan bangkitnya kerajaan Islam seperti Ottoman, serta munculnya dinasti Ming.

Saat ini Mongolia memiliki luas wilayah hanya setara dengan Alaska. Bahkan kemerdekaannya baru diakui Tiongkok pada tahun 1949. Runtuhnya kekaisaran Mongolia seolah tidak menyisakan kejayaan seperti masa silam.