6 Fakta Banjir Lahar Gunung Marapi di Sumatera Barat
4 mins read

6 Fakta Banjir Lahar Gunung Marapi di Sumatera Barat

Banjir lahar Gunung Marapi Sumatera Barat terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 saat malam hari kemarin. Malam itu memang seakan menjadi hari cukup menyedihkan dan kelabu bagi masyarakat di kawasan Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat.

Bagaimana tidak, desa tersebut seakan luluh lantah akibat terjangan dari air bahan yang membawa lumpur, bebatuan bahkan batang pohon besar. Tidak sedikit dari warga juga pasrah sambil berdoa dibalik rumah.

Fakta Banjir Lahar Gunung Marapi

berikut ini sejumlah fakta dari banjir lahar Gunung Marapi, gunung berapi aktif yang terletak di Sumatera Barat.

Berdasarkan informasi dari Ketua PVMBG, Heruningtyas Desi Purnamasari menjelaskan bahwa banjir lahar yang menerjang tersebut disebabkan karena adanya curah hujan tinggi. Karena curah hujan tinggi tersebut mengakibatkan banjir lahar terjadi cukup parah.

Dari kejadian yang terjadi beberapa hari kemarin, menyebabkan status dari gunung tersebut masih belum stabil. Bahkan kemungkinan besar juga bisa terjadi banjir lahar susulan apabila curah hujan masih tinggi. Oleh sebab itulah masyarakat juga dihimbau agar waspada jika ada banjir lahar Gunung Marapi susulan.

Sebagai informasi tambahan, Gunung Marapi adalah gunung berapi aktif yang terletak di Sumatera Barat. Beberapa waktu belakangan, kawasan tersebut juga menunjukkan aktivitas cukup aktif sehingga membuat masyarakat di sekitar harus selalu waspada.

Setelah banjir lahar yang terjadi kemarin, badan Geologi setempat sudah membuat peta rawan bencana dari aliran lahar. Di samping itu, juga terdapat pos pemantauan di mana akan memberikan laporan secara berkala setiap enam jam sekali.

Tidak hanya itu saja, masyarakat juga disarankan agar selalu waspada ketika berada di aliran lembah. Sebab pada saat curah hujan tinggi di area puncak ternyata dapat mengakibatkan adanya lahar. Berikut ini sejumlah fakta mengenai banjir lahar Gunung Marapi yang terjadi di Sumatera Barat.

1. Penyebab Terjadinya Banjir Lahar

Penyebab dari banjir tersebut sudah diterangkan oleh Wali Nagari Bukik Batabuah yakni akibat aliran air sungai di mana tertutup oleh dua tiang penyangga. Selain itu, juga dipenuhi dengan adanya material lumpur dan kayu sehingga akhirnya meluap.

Penyebab dan lokasinya sendiri memang masih sama seperti dengan banjir yang terjadi sebelumnya. Namun untuk banjir kali ini ternyata jauh lebih parah dan bahkan banyak kehancuran di beberapa titik. Termasuk juga mengakibatkan adanya korban jiwa selama musibah terjadi.

2. Jalan Padang Batusangkar Melalui Rambatan Lumpuh

Fenomena banjir lahar Gunung Marapi tersebut juga mengakibatkan Jalan Padang Batunsangkar via Rambatan terputus dan lumpuh total. Oleh sebab itulah masyarakat perlu untuk mencari jalan alternatif lainnya.

Pihak dari Bupati dan Forkopimda hingga OPD teknis akan segera menyelenggarakan rapat koordinasi untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, pihak berwenang juga masih melakukan pembersihan material yang terdapat di jalanan.

3. Jalan Padang dan Bukittinggi Lumpuh

Bukan hanya memutus jalan Padang Batusangkar saja, tetapi akibat kejadian tersebut juga mengakibatkan jalan Padang Bukittinggi mengalami lumpuh total. Bahkan tidak dapat dilewati oleh pejalan kaki sekalipun.

Hal itu disebabkan karena banjir tersebut merusak fasilitas jalanan dan mengakibatkan longsor. Bahkan juga mengakibatkan jalan semakin menyempit sehingga akan membahayakan seseorang apabila melewati jalan tersebut.

Sedangkan untuk Jalan yang berasal dari Bukittinggi ke Padang dihentikan secara sementara di Padang Panjang. Hal tersebut juga demi keamanan masyarakat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

4. Menyebabkan Kerusakan Pada Cafe Xakapa

Banjir lahar Gunung Marapi ini ternyata juga mengakibatkan adanya kerusakan pada cafe Xakapa. Ini adalah sebuah cafe yang sempat hits di kawasan Lembah Anai dan dijadikan sebagai tempat nongkrong bagi kalangan muda.

Bahkan dalam beberapa video yang beredar terlihat bahwa tidak ada sisa dari cafe tersebut karena semua ikut mengalir bersama lahar. Bahkan bangunan juga sudah tidak berbekas. Yang bisa dilihat hanyalah badan jalan di mana awalnya dijadikan sebagai parkir kendaraan.

5. Ada Ustad Pondok Pesantren Menjadi Korban

Keluarga dari ponspes Diniyah Limo Jurai Sungai Pua juga ikut berduka akibat dari kejadian tersebut. Sebab Ustad H. Syaukani Sani menjadi korban yang meninggal dunia akibat dari kejadian tersebut.

Informasi tersebut disampaikan secara langsung melalui Instagram dari Pondok Pesantren. Tentu saja, ini menjadi duka yang cukup mendalam bagi keluarga hingga para penghuni pondok Pesantren.

6. Surau Kasiak An Nur Masih Tetap Kokoh

Memang banjir lahar Gunung Marapi yang terjadi kemarin mengakibatkan kerusakan cukup parah di Kabupaten Agam. Tetapi ternyata terdapat rumah ibadah yang berada di Simpang Bukik masih tetap kokoh.

Rumah ibadah tersebut adalah Kasiak An Nur di mana adalah sebuah surau atau mushola yang digunakan oleh umat muslim beribadah. Selain itu, jika ditotal jumlah korban jiwa akibat dari kejadian tersebut mencapai 37 orang.

Akibat dari curah hujan yang tinggi mengakibatkan Gunung Marapi mengeluarkan banjir lahar cukup parah dan mengakibatkan kerusakan. Meskipun banjir lahar Gunung Marapi terjadi kemarin, namun masyarakat harus selalu waspada.